JAKARTA - Psikolog dari Universitas Indonesia Dewi Taviana Walida Haroen mengatakan, tidak bisa menyimpulkan profil Jessica Kumala Wongso hanya dengan melihat terdakwa pembunuh almarhum Wayan Mirna Salihin tersebut duduk di samping kuasa hukum. 

"Saya bukan paranormal, bagaimana mungkin saya menyimpulkan sesuatu dari melihat wajah. Jadi harus metodologi, karena awam berpikir dan ahli berpikir (itu berbeda,red)," ujar Dewi pada sidang lanjutan yang digelar di PN Jakarta Pusat, Senin (19/9).

Dewi menyatakan pendapatnya, menanggapi pertanyaan Otto Hasibuan selaku Kuasa Hukum Jessica. Menurut Dewi, pemeriksaan psikologi harus benar-benar dilakukan secara komprehensif dan tidak hanya berdasarkan satu data yang ada. 

"Jadi sekali lagi, psikologi bukan ilmu kira-kira," ujar Dewi.

Selain itu, Otto juga bertanya mengapa dalam penjelasan yang disampaikan pada slide di depan persidangan, Dewi menggunakan sejumlah tanda tanya.

"Maksudnya supaya diteliti dengan baik. Jadi prilaku narsistik dan histrionik, tak bisa langsung membuat kesimpulan pembunuhan berencana. Jadi harus dicari faktor-faktor yang ada," ujar Dewi. (gir/jpnn)



from JPNN.COM | Kriminal http://ift.tt/2cBEgHK

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top
.:tutup:.